Sebelum tingkat pelajar presentasi, kita nunggu giliran tingkat mahasiswa dulu yang presentasi. Lucu-lucu dan luar biasa. Terutama sistem pengamanannya. Wauu.. bener-bener dipikirkan secara matang. Herannya, semua peserta finalnya dari Binus. Kita curiga jangan-jangan pesertanya dari Binus doang.
Setelah tingkat mahasiswa selesai, kini giliran pelajar. Aku cukup santai menjelang presentasi. Kenapa? Ya iya laahh.. yang presentasi Bram kok hahahaha.. Tugasku hanyalah menyuport dia =P Awalnya kita cukup keder, mengingat lawan kita adalah 2 dari sekolah internasional, dan satu dari Budi Luhur.
Presentasi dari Kiki dan Edi cukup lucu dan menghibur. Setelah tegang-tegangan dari sesi mahasiswa, cukup rileks juga setelah Kiki-Edi presentasi. Apalagi kita rombongan dari Surabaya yang paling gokil. Teriak-teriak nyaut ga jelas. (Maklum, katrok)
Setelah semuanya selesai presentasi, jam udah menunjukkan jam 3 kurang 15. Dan pengumuman pemenang dilakukan di kantin bawah jam 3.
Dari pengumuman ini maka didapatkan:
- Juara 1: SMA Santo Carolus Surabaya - Curios (timnya Kiki-Edi)
- Juara 2: SMA Ipeka Internasional - Sweetland (timnya centil)
- Juara 3: SMA Ipeka Internasional - Bookworm (timnya jutek)
Menurut versi Pak Anang dan Bu Ilin, penilaian ini kurang objektif. Mengingat presentasi SMA Santo Carolus jauh melampaui SMA Ipeka. Harusnya kita menyabet 2 juara. Hahaha.. mana ada kecap nomer 2 ya to Pak.. Bu.. hahaha.. Tapi aku juga agak-agak sependapat dengan mereka. Alasannya:
- Jurinya kurang objektif.
Tim kita ditanya2 soal hal-hal yang cukup memacu adrenalin dan wawasan seperti soal bandwidth di Indonesia, soal visi perusahaan, soal pemilihan warna, dan lain-lain. Sedangkan untuk tim Ipeka (yang notabene internasional) hanya ditanya soal hal-hal mendasar seperti penggunaan grafis, dan jarang sekali untuk dibantah. Ini tentu melecehkan sekolah kami. Mengingat mereka itu sekolah internasional, dan kita sekolah 'rakyat'. Bayangan kami tentunya sekolah internasional lebih berbobot daripada sekolah kami. Ternyata.. tidak jauh beda :)
- Juri di Jakarta kurang 'cerdas' ketimbang juri di Surabaya :D
Aku pernah dibantai abis-abisan di WM soal animasi, bandwidth, keyword, coding yang dipake, desain yang dipake, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan web. Tapi di sana cuma disindir soal isinya. Ga ada pertanyaan soal coding (ah.. ku merindukannya..)
- Panitia ga tegas soal waktu presentasi.
Tim kita hanya diberi waktu 10 menit pas, tanpa pake nambah. Tapi tim dari Ipeka, molor-molor dikit tak papa lah.. Ini membuat Kiki naik darah, selagi dia presentasi dan panitia tidak memberikan waktu tambahan untuk presentasi, dia langsung menunjuk panitia tersebut dengan tatapan tajam. Panitia menyerah dan dia diberikan waktu 1 menit tambahan untuk presentasi.
- Waktu pengumuman lomba.
Jelas sekali tim juri menghilang entah kemana (biasanya kalo lomba gitu jurinya terus mendampingi), skor tidak dibacakan (tim mahasiswa dibacakan skornya), panitia 'agak takut' untuk mengumumkan, tim Ipeka jelas-jelas men-jutek-in kami (hiks.. apa salah kamii..). Hanya tim Budi Luhur yang paling ramah kepada kami.
Itulah kawan-kawan.. beberapa kesan dari Binus. Walaupun gedungnya megah bak mall, tapi dengan sikap yang seperti ini (meremehkan kita yang dari Surabaya, memang kita katrok, tapi kita masih berintelejensi), aku malah ilfil sama Binus. Dibayari pun aku ga mau masuk Binus. Udah ga ada yang cakep (sepi cowok ganteng), lantainya terlalu tinggi (aku benci naik lift, 8 lantai bo'!), makanannya ga enak (bayar 150 rebu cuma dapet kacang panjang sama ayam goreng, ga jauh beda ama WM yang gratisan), dan yang paling penting: jauh.
O ya, catatan, aku nulis gini bukan gara-gara aku ga menang lho ya! Tapi memang aku ngerasa juri di Jakarta ini ga se-greget di Surabaya.
Gara-gara ini aku jadi sempet ngerasa bersalah sama Bram. Soalnya yang ngerjain webnya itu 80% dia yang buat. Gara-gara waktu itu aku lagi try out, jadi ga bisa konsen ke web. Udah gitu presentasi juga ga bantu apa-apa. Pas pulang dia udah keliatan lemeess banget. Ya sudah lah.. aku ga bisa ngomong apa-apa lagi.
Bram, kalo kamu baca ini, sorry sorryyy banget yaaa.. ga bantu apa-apa.. malah ngilokno kamu kayak Changcuters.. habis mirip banget seh Bram.. hahahaha... sampe skrg aja aku masih ketawa-ketawa kok.. tenang aja.. hahahahaha.. *permisi ngakak*
Untuk menghibur, pulang dari Binus kita ke Senayan dulu buat jalan-jalan dan cari makan. Ga begitu bagus, kita keluar lagi nyari makan di luar. Jatuhlah pilihan kita di nasi uduk.
nasi uduk sisanya Kiki
srupuuutt...Aaahh.. rinduku hanya pada kasur empuk... sefelafamafat mafalafam...
